Peran Frekuensi Rapat Komite Audit dimoderasi Whistleblowing System Terhadap Pengungkapan Fraud
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui frekuensi rapat komite audit dimoderasi whistleblowing system terhadap Pengungkapan Fraud pada perusahaan jasa keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2018-2021. Teori yang digunakan ialah Teori Agensi dengan pendekatan kuantitatif. Teknik pengambilan sampel dengan teknik purposive sampling sehingga mendapat 62 perusahaan sebagai sampel. Pengujian hipotesis menggunakan logistic dan MRA dengan software SPSS versi 26. Hasil penelitian yang didapat menunjukkan bahwa variabel frekuensi rapat komite audit berpengaruh terhadap Pengungkapan Fraud dan whistleblowing system sebagai variabel moderasi tidak mampu memoderasi frekuensi rapat komite audit terhadap Pengungkapan Fraud.
References
[2] ACFE Global, “Report to the Nations on Occupational Fraud and Abuse: 2020 Global Fraud Study,” Assoc. Certif. Fraud Exam. Inc., pp. 1–88, 2020, [Online]. Available: https://www.acfe.com/report-to-the-nations/2020/
[3] ACFE Indonesia, “Survei Fraud Indonesia 2019,” Indones. Chapter #111, vol. 53, no. 9, pp. 1–76, 2020, [Online]. Available: https://acfe-indonesia.or.id/survei-fraud-indonesia/
[4] Handoyo, “Jokowi: Kepercayaan masyarakat penting bagi industri jasa keuangan,” Kontan.co.id, 2020. [Online]. Available: https://amp.kontan.co.id/news/jokowi-kepercayaan-masyarakat-penting-bagi-industri-jasa keuangan#amp_tf=Dari %251%24s&aoh=16610709388721&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com
[5] K. Robby and E. Angery, “Analisis Kasus Pt. Asuransi Jiwasraya (Persero) Dengan Teori Dasar Fraud,” J. Ilm. MEA (Manajemen, Ekon. dan Akuntansi), vol. 5, no. 3, pp. 494–512, 2021.
[6] V. Wijaya, “Pengaruh Stabilitas Keuangan dan Tekanan Eksternal Terhadap Fraud Laporan Keuangan,” MDP Student Conf., pp. 111–118, 2022, [Online]. Available: https://jurnal.mdp.ac.id/index.php/msc/article/view/1685
[7] K. Krisdatama and A. Setiawan Nuraya, “Pengaruh keragaman gender direksi dan komisaris terhadap return on assests pada perusahaan,” Pengaruh Keragaman Gend. Direksi Dan Komis. Terhadap Return Assets Pada Perusah., pp. 217–223, 2022.
[8] A. Siregar and A. S. Surbakti, “Analisis Pengaruh Whistleblowing System dan Rapat Komite Audit Terhadap Jumlah Kecurangan,” Balanc. J. Akuntansi, Audit. dan Keuang., vol. 16, no. 1, p. 21, 2020, doi: 10.25170/balance.v16i1.1286.
[9] W. H. Jensen, M., & Meckling, “Theory Of The Firm: Magerial Behavior, Agency Cost and Ownership Structure,” J. financ. econ., vol. 3, pp. 305–360, 1976.
[10] L. Utami, L. Handajani, and Hermanto, “Efektivitas Komite Audit dan Audit Internal terhadap Kasus Kecurangan dengan Whistleblowing System sebagai Variabel Pemoderasi,” vol. 26, pp. 1570–1600, 2019.
[11] V. Febriana and Y. J. Christiawan, “Pengaruh Karakteristik Komite Audit Terhadap Financial Distress Dengan Penerapan Sistem Whistleblowing Sebagai Variabel Moderasi,” Int. J. Soc. Sci. Bus., vol. 3, no. 3, p. 237, 2020.